May 11, 2015

Siapa sih yang Aku suka?

Ini adalah blog personal, jadi wajar saja semuanya membahas tentang hidup particular someone.

Aku suka seseorang, rasa suka yang seperti ingin membuat orang itu jadi teman hidup. Aku suka orang itu, tapi dia jauh. Aku tidak tahu, apakah dia juga sama. Apakah dia masih sama, terhadapku? Kami pernah berangan angan punya masa depan di kehidupan yang sama, di rumah yang sama, haha. Aneh kan?

Tapi, aku bingung. Aku sekarang sedang berada di antara dua jalan, yang satu berlabel suka, satunya lagi berlabel benci. Yang mana yang harus aku telusuri? Dua jalan itu sama sama menuju satu tempat, haruskah aku membuat jalanku sendiri?

Benarkah aku suka orang itu?
Sungguh-sungguhkah orang itu padaku dulu?
Teman-temanku bilang, sudahi saja, dia tidak nyata. Tapi, jauh di dalam hatiku, aku menyatakan kalau dia itu nyata. Walau aku terpisah jarak, aku tau dia nyata. Tapi, benarkah semua itu?

Aku sering membodohi diriku sendiri, bodoh. Aku bodoh? Tapi, aku tidak bodoh. Ah...

Dia bilang bermacam hal padaku, tapi sampai detik ini, tidak ada bentuk konkret tentang dia. Berkhayalkah aku selama ini?

Aku tidak bodoh. Dia nyata. Aku butuh tombol Reset. Aku ingin memulai semuanya, dengan orang yang berbeda. Yang lebih nyata, yang ada di depan mata.

Hai, kamu, yang mungkin merasa jadi orang kedua setelah 'aku' di sini, kalau kamu yakin kamu, sungguh-sungguhkah kamu? Ah, mungkin aku perlu lebih banyak pengalaman.

Ini bukan tentang cinta, hanya posting di sebuah personal blog.
Mungkin aku masih suka kamu? Aku tidak tahu.
Atau tempe?

Tomodachi wa nani? : Ada apa dengan teman

Sebenarnya, apa sih arti sahabat itu?
Aku belum menemukan sahabat yang sesungguhnya. Teman dekat? Iya aku punya.
Aku punya mereka, yang ada disaat aku gak mampu melakukan sesuatu, mereka membantuku. Tapi, sahabat? Aku belum menemukan mereka. Mereka yang menghargaiku, yang mengerti aku, yang tidak mengolokku.
Aku pikir, sahabat itu teman, yang kalau kalian bercanda, takkan terasa sakit, takkan menusuk, telah melakukan apapun. Tapi, aku salah.
Tentang teman dekat, aku benar-benar berbeda dibanding mereka. Mereka adalah para ekstrovert yang melek kenyataan. Aku? Cuma introvert yang memiliki pemikiran sempit, tidak nyata, lambat berpikir, tidak berguna. Rasanya sakit. Aku bukan seperti kalian, aku akan dengan mudah tersinggung pada sesuatu yang kalian anggap remeh. Kalian mungkin tidak tahu, aku memang diam saja. Tapi rasanya sakit, asal kalian tau saja.
Aku tidak bisa menyampaikan perasaanku pada kalian, aku takut akan dicerca, aku bukan muka tembok. Aku berusaha jadi tembok, tapi tembokku rapuh. Aku bukan apa-apa dibanding kalian, yang mudah berbicara, mudah berteman, mudah berinteraksi. Aku hanya background, hanya latar belakang, hanya orang dibalik layar yang bertugas membersihkan panggung kalian. Selama ini aku bersedia, menjadi salah satu dari kalian. Tapi, entahlah, saat ini aku lelah. Aku capek. Kalian temanku, aku sayang kalian semua, mungkin kehidupan kampusku akan berbeda tanpa kalian. Apakah kalian benar-benar menganggapku teman? Aku takut menanyakan kalian tentang kepastianku sebagai teman kalian. Aku senang berada di dekat kalian. Aku tidak suka dikasihani. Jadi tolong berhenti mengasihaniku. Kalian akhir-akhir ini kelewatan. Aku ingin sendiri. Aku terbiasa sendiri. Hidupku tidak sama seperti kalian, yang dikelilingi orang banyak.

Aku ingin maju, aku ingin kita sukses sama-sama. Tapi, aku tidak tahu kalian mau jadi apa.

Aku masih bingung, apa sih teman itu sebenarnya? Entahlah. 
Walaupun aku sudah berumur 21 tahun, aku masih bingung dengan teman, berteman, bersama, sedih, marah, bicara serius, itu semua yang seperti apa? 

Aku selalu menginginkan teman yang seperti mereka, bebas bicara apapun, tidak perlu keberatan dengan apapun, bersikap biasa tanpa jarak, tapi semakin lama, mereka melewati batas. Atau aku yang tidak terbiasa? Aku memang tidak banyak bicara dengan orang baru, bingung mau membicarakan apa dan takut menyinggung perasaan. Aku selalu iri dengan mereka yang mudah sekali berbicara, kenapa bisa begitu? Aku terlalu malu untuk memulai percakapan. Bagaimana kalau lawan bicaraku menganggapku aneh? Bagaimana kalau aku nanti dijauhi? Bagaimana kalau timbul pembicaraan yang tidak seharusnya?

Sebenarnya, teman itu apa sih? Sahabat itu apa?
Aku selalu ingin punya teman yang tak terlalu memikirkan apakah menyinggung perasaan atau tidak, aku ingin punya yang seperti itu, aku ingin sampai ke tahap itu, tapi selalu saja, aku terjatuh. Ada dinding yang tinggi dan tebal. Hah....

April 10, 2015

Aku yang Kehilangan

Yoho gue balik. Pada kangen kan. Beberapa bulan belakangan gue sibuk. Entah. Tapi gue bukan mau nyeritain soal sibuk gue itu, well walaupun mungkin masih berhubungan. Gue kehilangan, handphone. Lagi.

Handphone gue yang gak bernama dengan merk Sams*ng telah raib di tangan orang. Gak perlu gue ceritain lah ya kronologinya, gue gak sedih juga. Gue cuma nyesel aja, sampai dua kali kehilangan hape. Ceroboh amat jadi orang. Temen gue pada ngetawain gue. Yang ilang hape, sampe dua kali. Gue ya anteng aja, gatau kenapa, mungkin karena ini bukan yang pertama kali ya. Gue gak terlalu heboh kayak pas gue kehilangan pertama.

Eh iya, gue belinya tanggal 9 April 2014 nih, pas pemilu. Dan gue kehilangan itu hape tanggal 4 April 2015. Belom nyampe setahun meeeen!

Semoga gue jadi lebih berhati hati yah sama kejamnya kehidupan jaman sekarang. Meleng dikit aja hape udah bablas. Gue kuat kok. Gue nggak sedih.

Dan hari ini gue dapet hape dengan merk yang sama dari oom gue. Haha. Alhamdulillah yah. Semoga gue lulus target. Amin.

Semoga skripsi gue lancar. Lulus gue in time. Amin.
Semoga gue bisa beli hape baru. Amin. Bye.

Semoga jodoh gue datengnya cepet. Amin. HAHA

Udah ya dadah. Mwah

March 11, 2015

New Year, New Post!!! (Draft yang tertinggal)

Hai, gosh udah 2015 aja sekarang. Kalo gue liat di blog gue tahun lalu, posting pertama juga di bulan februari. Hehe

Gue sibuk cooyy!! Maaf yah buat fans sekalian.
Kuliah banyak tugas, ditambah PKL ke Malaysia Singapore, it needed so much time and energy! Gue jadi gak sempet ngepost di blog. Kegiatan kampus juga berjubel, beneran sibuk.
Tahun lalu gue fokus sama urusan pelajaran, event, dan PKL. Biasa, sophomore itu sesungguhnya tahun perkuliahan paling repot sejagat raya. Kita disibukkan dengan organisasi, jadwal padat, kegiatan luar kampus, dan banyaaaaaaakkkk lagi. Gue sempat frustasi dan memaki (gak juga sih sebenernya). Tapi hadiah dari semua kesibukkan itu setimpal. Ke luar negeri coooy!

Sebelum PKL, gue gak pernah naik pesawat , tapi sekalinya naik pesawat gue langsung berangkat ke luar Indonesia! Keren kan gue? Hehe
Malaysia keren, rapi, dan bersih. Gue gak bisa ngebandingin negara gue sama negara orang, tapi yang pasti berada di Malaysia benar benar mengesankan. Gue jadi tau gimana rasanya menginjakkan kaki di negeri tetangga. Temen gue bilang sih KL gak beda jauh sama Jakarta, menurut gue sih beda banget.

Udah Lama Ya

Hai. Lama banget gue gak ngepost, gue sibuk coy. Hehe
Banyak banget hal yang terjadi dalam hidup gue, yang bentar lagi bakal umur 21 tahun. 21 TAHUN!

Entahlah, umur gue udah duapuluhan tapi guenya tetep gini gini aja. Masih gini aja. Berubahnya dimana juga gatau. Gue sekarang lagi suka jejepangan, lagi suka ngeja hiragana. Dan yah pokoknya peristiwa hidup gue selama beberapa bulan ini bertumpuk. Mulai dari naik pesawat yang langsung keluar negeri, terus event event, terus kegagalan event, terus skripsi, terus yaaaaaaaaah iro iro dah.

Udah belum sih gue ceritain perjalanan gue yang ke Malaysia Singapore?
Kayanya belom yah. Nih gue kasih poto ajah
Gue yangmana coba? Teehee

Itu dimana ya namanya, lupa. Malaysia pokoknya. Gue amazed pas di Malaysia, mereka tuh kokoh, gue selama ini menganggap orang sana negatif dan sekarang gue lumayan kagum sama mereka. 
Terus juga Singapore the Fine City, haha. Coba yah Indonesia se-strict gitu, pasti beh. Gabakal ada lagi yang namanya nyimpangin duit sana sini.

Gue sebenernya sekarang mesti ngerjain sesuatu yang krusial, but here I am nulis sesuatu buat fans yang udah lama nungguin postingan.
Kalian pasti capek nungguin idola kalian ini, harap maklum yah. Udah mahasiswa tahun ketiga soalnya, deket lagi mau skripsi. Doain gue cepet tamat yah! Oxford udah nungguin soalnya.

Amin dong. Amin....

Gak berasa banget, udah diujung aja. Hyun Bin aja udah main film lagi. 

Gue berumur duapuluh satu tahun dan masih suka Naruto. It's all right. Namanya juga preference. 
Gue bingung mau judul skripsi yang gimana, konsul aja belum. Duh. Sibuk gue adalah fase dimana gaada yang gue kerjain dan cuma buka socmed ngeluhin kesibukan gue.

Gak gitu juga sih sebenernya. Eh gue makin lancar aja ngetik. Hahaha penting kan. Penting banget lah.

Yaudah yah. Sampai sini dulu aja. Eh iya betewe, tanggal 14 Maret gue ultah. Selametin gue yah, kasih hadiah kalo bisa, doa juga gapapa. Amin doang pun gue terima dengan senang hati. Doain project gue lancar yah! Biar bisa ke Oxford. Amin. Yuk bareng-bareng. AMIN...

Jaa mata ashita, minna san! (Gue lagi suka banget sama yang namanya nihon nippon etosetora.)
Ganbare, atashi to minna. Nee!
(apa ini... Gue pemula, so maklumin gue yah)

Jaaa! Chu!

May 30, 2014

IPK (Indeks Prestasi Ku)

Haha. Harusnya IPK jadi bahasan yang sensitif yah. Gue suka malu kalo ditanya IPK.

Gue ingin jadi mahasiswa yang berprestasi dan terpandang, mampu menciptakan suasana berintelejensi sekali gue membawa pembicaraan. Tapi, tahap itu mungkin masih jauh beberapa puluh anak tangga dari tangga gue sekarang. Bicara tentang prestasi, pasti selalu akademik yang terbersit, ngaku. Apalagi orangtua yang jaman pubertasnya sekian puluh tahun lalu, pandangan prestasi mereka mentok di akademik, berani taruhan gue. Soal hal-hal lain gak digubris, selama nilai rapor memuaskan tanpa kecantol angka dibawah enam atau tujuh. Konsep prestasi jaman dulu menurut pemikiran gue, cuma akademik.

Tapi sekarang beda coy!
Prestasi gak hanya tentang pelajaran, banyak jenis prestasi yang bisa kita dapetin selama kita mampu ngelakuin aksi. Banyak coy! Satu masalahnya, yang sebenernya gak pantes disebut masalah, males. Gue pertegas, MALES. Yang gak ngeh juga, MALES.


Mau dibawa kemana indeks prestasiku... (nyanyiin pake lagu Armada, sesuain biar dapet kemistrinya)


Gue miris aja sih, ekspektasi gue yang berusaha buat jadi mahasiswa luar biasa, ternyata punya ipk yang biasa biasa aja. Yaudah, gue harus bersyukur. Gue sadar diri kok, semester ini usaha gue kurang. Gue gapeduli sama kuliah, gue duduk di belakang, gue gak perhatiin omongan dosen. Tapi, namanya juga hidup. Ada saat ombak hidup kita tinggi, ada saat ombak rendah bahkan surut. Tergantung angin yang membawa ombak, posisi bulan terhadap bumi, cuaca laut, dan faktor faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya gelombang sebuah ombak. Itu hidup. Hidup itu alur. Hidup itu aliran air, kita akan jatuh ke ujung aliran air kalo kita ikut terus. Gak usaha buat memaksa diri bertahan di posisi bagus. Hidup adalah proses yang melelahkan.

Sekarang gue berusaha buat nggak terlalu mengharapkan sebuah A, belajar aja. Hasilnya itu bonus, prosesnya adalah bekal buat nanti. Gue sadar banget kok. Gue pemales. Males banget malah. Sumpah. Gue gak urus sama kuliah pas jaman sibuk event. Hasil yang gue dapet ya gini. Masih alhamdulillah ipk gak dibawah tiga, tapi hampir merosot. Itu yang bikin gue ngeri.

Nih gue kasih liat hasil gue semester ini

Nemu C kan? Udah ah, jangan menghina gue. Gue berusaha untuk gak memaki Phonology. Gue berusaha sadar terhadap proses gue dulu. Gimana seharusnya gue belajar, gimana seharusnya gue gak males malesan. Tuhan ngeliat gue, dan gue dikasih teguran langsung begini. Makasih ya Allah. Gue bersyukur karena gue ditegurnya sekarang, gak nanti nanti. Percuma juga kalo nilai gue bagus bagus tapi gue nanti susah ketika diminta ngebuktiin hasil yang gue dapet. Gapapa kan, itu motivasi diri. Gue mencoba bertahan. Gue bersyukur, ditengah pandangan hina orang, ditengah cercaan orang, ditengah kekecewaan ibu ayah, gue harus bersyukur menghadapi ini. Walau gue tau, banyak orang diluar sana yang ipknya bagus bagus, mampu membuktikan, sukses di kehidupan berjuang agar lebih baik (pasti langsung ke Dragon Ball kan mikirnya. Duh..)

Mungkin gue dianggap pinter, tapi gue malu. Gue cuma tau hal-hal itu lebih dulu dibanding kalian guys, gue bisa lebih duluan. Gue beneran malu. Maaf ya, yang kecewa sama gue.

Gue harap, Oxford bisa gue capai. Usaha terus yah! Jangan MALES!! OXFORD!! Jangan capek nungguin gue! Tolong! Seseorang tolong gue!

Pesen gue nih, jangan menganggap remeh, usaha lebih penting dibanding level skill kalian terhadap level skill orang-orang sederajat kalian. Jangan sombong dan selalu ngerasa bisa, jangan sok, jangan mudah puas sama akademik.

Baiklah, sampai sini dulu yah. Jaa ne.

May 25, 2014

BBM

#BBMme PIN: 742268D2 www.pin.bbm.com/742268D2
Hai faaannnnsss!!! Kangen yah? Hehe.
Gue lagi liburan kuliah nih. Nganggur, paling kegiatan gue cuma ngajar. Malesin.

He. Itu gue share pin gue, bbm coy. Fans mau apalagi dari gue? Twitter? Facebook? Path? Comment aja, nanti gue bales via google+ yaaah. Pft
Eh gue entah kenapa skrg ngerasa gamang. Masa sibuk udah end, saatnya menikmati masa muda. Tapi, yah rasanya agak beda aja. Gaada kerjaan dirumah, dagdigdug nungguin ip semester ini. Gue lagi mikirin stok liburan, novel film dan blah blah blah. Tapi gue males to get one. Entahlah. Efek kesibukan daily mungkin. Apalagi akhir akhir ini gue sering dibuat jengkel sama that one guy. Apasih maksudnya? Gue dianggap apa? I hate you AMM.

Udah bulan mei aja nih. Bentar lagi mau ramadhan. Yatta!! Eh tapi gue belum ngelunasin utang. Fans udah lunas? Utang wajib dibayar ya. Jangan keasikan liburan terus lupa kewajiban.

Eh iya fans, kalo punya lowongan kerja bilang bilang ya ke gue. Gue lagi butuh duit. Yah minimal gajinya sebulan kira kira 10rb dollar gitu. Gak biasa terima rupiah gue. Kalo rupiah juga yang delapan digit minimal, nolnya dibelakang ya.

Yaudah segini dulu aja. Salam hangat dari gue, Tasykirahef.

Nb: gue sedang tergila gila sama inuyasha siluman ganteng. Gitu aja sih.

Popular